Tak kenal maka tak sayang, peribahasa itu masih melekat erat bagi orang yang hendak dekat dengan masyarakat. Hal itu juga yang dilakukan St Dr Sortaman Saragih Sh MARS kepada masyarakat Simalungun sekitarnya pada khususnya baru-baru ini.
Setelah mengalami Dukacita, karena ayahnya St. B Saragih meninggal dunia Kamis 13 Juni 2013, Pukul 02.00 dini hari di Sirpang Purba Tongah, Kecamatan Purba, kabupaten Simalungun, Sortaman Saragih tidak larut dalam dukacita. Dirinya tetap tegar dan mampu bersosialisasi ditengah masyarakat Simalungun khususnya.
Baru-baru ini Sortaman Saragih melakukan acara keakraban “Mandurung Sahuta” di Desa Purba Tongah dalam acara sehari bersama Dr. Sortaman Saragih. Antusiasme warga Purba Tongah sangat tinggi karena acara serupa sudah lama terlupakan.
Kemudian Sortaman Saragih juga mengapresiasi pesta budaya “Marobu-robu” di Desa Hutasaing. Tak hanya disitu, Sortaman Saragih (Penulis Buku Orang Simalungun & Revolusi Diri) ini juga melakukan diskusi sore hari yang dilakukan Komunitas Jejak Simaloengoen di basecamp 2 (Fabo Galery) Jl Lapangan Bola Atas P Raya.
Berbagi semangat dan kinerja untuk kemajuan Simalungun, bertukar pandangan dari banyak sisi serta melakukan sinergi berbagi potensi diri untuk Simalungun.
Selanjutnya Tokoh Muda Simalungun ini juga menghadiri Pesta Rondang Bintang (PRB) di Saribudolok serta singgah ke Raya Kahean guna menyapa secara langsung masyarakat Simalungun guna mendapatkan masukan-masukan untuk diperjuangkannya kelak di DPR RI.
Berjuang Bersama Untuk Simalungun
Hadiah Tuhan bagi saya adalah potensi saya dan hadiah saya bagi Tuhan adalah apa yang saya perbuat dengan potensi (Sortaman Yo). Satu bait kalimat yang terdapat dalam pembuka halaman buku "REVOLUSI DIRI" karya Sortaman Saragih sebagai cambuk awal bagi kita generasi muda Simalungun untuk mau memperhatikan, merawat, mengelola dan menggali potensi diri.
Letusan letusan kecerdasan dalam upaya meng-explore potensi diri tersebutlah yang akan membawa kita menuju tangga kesuksesan. Fokus dan konsisten untuk menjadi Sang Ahli.
Demikian lah diskusi sore hari yang dilakukan Komunitas Jejak Simaloengoen bersama Dr. Sortaman Saragih di basecamp 2 (Fabo Galery) Jl Lapangan Bola Atas. Berbagi semangat dan kinerja untuk kemajuan simalungun, bertukar pandangan dari banyak sisi serta melakukan sinergi berbagi potensi diri untuk simalungun.
“Sesungguhnya kesuksesan itu berada dalam genggaman setiap orang, sebab bahan sukses tersebut sudah ada dalam diri nya,”tambah penulis buku berjudul Orang Simalungun ini.
Berbagi kinerja, Komunitas Jejak Simaloengoen meminta kesediaan Bapa Dr. Sortaman Saragih menjadi salah satu narasumber dari sudut pandang Mindset Kompetitif (SDM), dalam kegiatan KJS yang akan diadakan tanggal 20 Juli 2013, di lapangan Tiga Raya, Pematang Raya, yakni "DIALOG DAN MALAM PERTUNJUKAN SENI TRADISI".
Sedangkan narasumber lain yang juga turut berpartisipasi, Guru Besar Dihar Tor Tor Elak Elak Simalungun, Bapa Sahat Damanik ( praktisi seni tradisi), juga Maruli Damanik (Direktur PT. Lovely Holidays) akan berbicara dari segi tinjauan wisata, serta Bapa Karshel Sitanggang (dalam konfirmasi) dari Pemkab Simalungun.
Selain pertunjukan, acara tersebut juga akan menggelar pemutaran Film Dokumenter Maestro Dihar, Raji Alam Sipayung (83 tahun) serta penghargaan dengan penyematan / pemberian gelar sebagai Maestro Dihar.
Dalam diskusi sore tersebut, Dr. Sortaman menyatakan diri nya siap berbagi potensi. Ia melanjutkan perbincangan, siap melangkah menuju SENAYAN 2014 dengan gagasan dasar bahwa :
1. Tidak ada orang lain yang bisa di minta memajukan simalungun, kecuali dilakukan oleh orang Simalungun itu sendiri.
2. Masyarakat baik dalam bentuk organisasi, komunitas, Perkumpulan Adat membutuhkan wakil untuk dapat memperjuangkan dan menyampaikan aspirasi nya.
3. Kemajuan hanya dapat dicapai dengan "AKSI", diri nya sebagai penulis merasa tidak cukup hanya sekedar menulis tapi harus bekerja di tengah tengah masyarakat.
Demikian lah cita cita pria kelahiran Huta Bayu, seorang motivator dan pengusaha sekaligus dokter. Kini membongkar dan menggali potensi diri nya sebagai seorang legislatif di SENAYAN. “Mari bekerja bersama sama untuk Simalungun, marsiurupan pataridahkon Simalungun”.
Merasakan Kesulitan Rakyat & Memahami Harapan Rakyat
Sortaman Saragih: Tarimakasih ma bani ganup dukungan nasiam. Memang banyak info yang menyeramkan tentang pencalegan. Tapi lebih banyak itu hiperbola (dilebih-lebihkan) dan atau diageni perantara.
Saya secara pribadi diwawancarai oleh tim pak Prabowo. Wawancaranya menjurus pada pemahaman Pancasila, UUD'45, NKRI dan uji pengenalan (kedekatan) kita akan daerah pemilihan kita. Banyak pelamar yang diwawancarai tidak memenuhi kriteria diatas, termasuk yang sudah menjadi pengurus di Gerindra sendiri.
Yang melamar untuk SUMUT-3 saja ada 80-an orang, termasuk orang kaya berat Batak bahkan mantan kepala daerah dan mantan wakil kepala daerahpun ada. Tapi karena tidak memenuhi kriteria diatas tidak diterima.
Memang kalau untuk berpolitik pasti ada cost politik, misalnya ongkos sosialisasi, stiker, kaos dll. Besarnya biaya itu tergantung kualitas dan strategi seseorang. Saya dengar juga ada caleg ke Gerindra yang diminta 0,5 M tapi itu dikerjain oleh calo yang mengaku dapat meloloskan. Hasilnya nol.
Terus terang kalau kita berpotensi bagi partai, malah kita dibantu. Sampai hari ini saya baru mengeluarkan dana Rp. 50.000 untuk biaya formulir pendaftaran bulan Februari kemarin. Saya kira jangan percaya kabar dari orang yang tertipu atau yang ambisius jadi anggota DPR tanpa kualitas.
Yang ambisius tapi tidak memiliki kualitas pasti jadi makanan dan sasaran calo. Yang kedua ada istilah "antitesis diri", artinya orang miskin ingin dianggap sebagai orang kaya. Biar kayak hebat dan kaya ngaku-ngaku sudah bayar miliaran. Padahal belum tentu punya uang sebesar itu. Iyah tak usah terlalu dipercayalah.
Memang wajar do hita ragu bani caleg na maju (tarmasuk au sandiri). Apalagi ipertanyakon masalah komitmen menepati janji, sonaha diri mambalosi ai, sonaha diri mambuktihon ai halani lape nidalanan.
Tapi nilai hita ma para caleg on dari masa lalunya. Halani masa besok kita cenderung akan seperti masa lalu kita. Kalau masa lalunya benar, lebih dapat dipercaya. Jadi dear gatni ase irenungkon hita sonaha do kriteria na pantas sipilihon, nilai hita masa lalu ni, dob ai baru iririt hita ise do calon na adong namirip bani kriteria ai.
Tapi anggo cuek do hita pasal ai, gabe tarpilihma tong na lang sesuai kriteriatta, akibatni lambin ngawur ma SDM ni DPR ta. Na gati ididah hita sadokahni on, lebih setuju do pemilih mamilih naso tinandani. Gabe gati hita kete. (Lee)
Asenk Lee Saragih: Dr Sortaman Saragih SH MARS Caleg DPR RI Partai Gerindra dari Daerah Pemilihan SUMUT 3 (Kabupaten Simalungun-Karo-Kota Siantar-Kota Binjei-Kabupaten Pakpak Barat-Kabupaten Dairi-Kabupaten Langkat-Kabupaten Batubara-Kota Tanjung Balai-Kabupaten Asahan). MOHON DOA RESTU & DUKUNGAN SAHABAT UNTUK KELUARGA DI DAPIL TERSEBUT. Terimakasih/Diatetupa/ Mauliate/Thanks.
Teks Foto :Sortaman Saragih-Bersama Masyarakat Kahean.